
A) Pengertian Surat Pribadi
Salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan sejumlah informasi diantaranya adalah surat. Surat merupakan media komunikasi tidak langsung dalam bentuk tulis yang mudah dipahami baik dari jarak jauh maupun dekat dan dengan biaya yang relative murah. Dibandingkan dengan media lisan, penyampaian berita melalui surat lebih mudah karena isi surat dapat dikoreksi atau diteliti kembali sebelum surat itu disampaikan kepada alamat yang dituju (Muharlin, 1992:7). Berdasarkan jenisnya, surat dibedakan menjadi surat pribadi atau perorangan, surat resmi atau surat dinas, surat niaga atau surat dagang, dan sosial.
Surat pribadi ialah surat yang dikirimkan seseorang kepada orang lain atuau suatu organisasi/ instansi (Yunus, 2005:6.5). kalau surat ini ditujukan kepada seseorang seperti kawan atau keluarga, maka format dan bahasa surat relative lebih bebas. Akan tetapi, bila surat itu ditunjukkan kepada pejabat atau instansi seperti surat lamaran pekerjaan, ajuan kenaikan golongan, atau pengaduan, maka bentuk dan bahasa surat yang digunakan harus resmi. Selain itu, Murhalin (1992:8) berpendapat bahwa surat pribadi ialah surat yang dikirimkan oleh keluarga, sahabat, kenalan, teman, dan sebagainya kepada teman, sahabat, atau keluarga.
Surat pribadi atau surat prive adalah jenis surat yang dibuat dari seseorang yang ditujukan kepada orang lain dengan tujuan tertentu. Karena sifatnya yang tidak resmi dan menekankan aspek kekeluargaan, surat pribadi ini menuntut ketidakformalan dalam pemakaian bahasa. Bentuk penulisan surat pribadi bergantung pada tujuan, situasi, dan penerimaan surat. Pilihan kata yang digunakan dalam surat pribadi yang ditujukan kepada orang tua tentunya berbeda dengan yang ditunjukan kepada teman, guru, dan saudara.
B)Sifat Surat Pribadi
Surat pribadi memiliki sifat tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat sebagaimana terdapat pada surat-surat resmi. Demikian juga dengan bahasa yang digunakan bergaya bebas, meski sopan dan hormat kadang juga muncul gaya lucu dan penuh humor untuk menunjukkan keakraban.
Jika dilihat dari segi isinya, surat pribadi dapat dibedakan atas dua macam berserta sifat-sifatnya, antara lain:
1) Surat pribadi yang isinya bersifat prive, yaitu surat yang dikirim kepada teman atau kerabat/ keluarga. Surat ini memiliki kebebasan dalam pemakaian bentuk dan bahasa. Bentuk surat pribadi boleh menyimpang dari aturan bentuk surat resmi dan bahasanya pun bioleh tidak baku.
2) Surat pribadi yang isinya bersifat resmi, yaitu surat yang dikirim kepada pejabat suatu instansi atau kepada organisasi, misalnya surat lamaran pekerjaan, surat kuasa, surat pernyataan. Surat pribadi yang bersifat resmi harus menggunakan bentuk dan bahasa yang baku.
C) Bentuk Surat Pribadi
Dari segi bentuk, surat pribadi lebih bersifat bebas dan memiliki ragam bahasa yang penuh kekeluargaan. Namun demikian, surat pribadi tetap terikat pula oleh ketentuan dan etika seperti lazim surat-menyurat. Sebagai contoh, surat pribadi yang ditujukan kepada dinas/ instansi tertentu atau guru/ wali kelas harus memperhatikan ketentuan yang berlaku pada dinas yang bersangkutan.
Bagian-bagian yang terdapat dalam surat pribadi mencakup:
1) Tempat dan tanggal pembuatan surat
Tempat dan tanggal pembuatan surat perlu dicantumkan. Maksudnya, agar si penerima surat mengetahui bahwa surat tersebut dibuat di desa, kelurahan, kota atau kabupaten mana. Demikian juga dengan tanggal surat harus jelas.
Misalnya: Surabaya, 30 April 2008.
2) Alamat yang dituju
Alamat yang dituju merupakan tempat di mana teman, sahabat, keluarga tinggal (alamat orang yang akan di kirimi surat).
Misalnya: Yth. Ibu Wali Kelas X-3
SMAN 1 Bojonegoro
3) Salam pembuka
Etika dalam memulai surat-menyurat ibarat kita datang bertamu di runah teman atau orang lain. Salam pembuka dalam surat kekeluargaan disamping mengucapkan salam, juga berisi sanjungan dan syukur kepada Allah yang telah melimpahkan rahmat dan kekuatan kita.
4) Isi surat
Isi surat berkaitan erat dengan tujuan surat. Surat tanpa isi dan surat tanpa tujuan ibarat makanan tanpa gizi. Tidak ada surat tanpa tujuan meskipun bersifat kekeluargaan.
5) Kalimat penutup
Kalimat penutup dalam surat menandakan akhir surat, dan juga tentang penegasan surat.
6) Tanda tangan dan nama terang
Tanda tangan dan nama terang perlu dicantumkan sebagai bukti agar diketahui oleh penerima surat.
D) Karakteristik Surat Pribadi
1) Bahasa Surat Pribadi
Bahasa adalah alat komunikasi dalam masyarakat yang merupakan lambang bunyi suara yang dikeluarkan oleh alat ucap manusia. Bahasa lisan digunakan bila orang yang berbicara berhadapan secara langsung. Sedangkan, bahasa tulisan digunakan bila orang yang berbicara tidak berhadapan langsung, akan tetapi melalui perantara surat sebagai alatnya. Bahasa dalam surat pribadi biasanya mmenggunakan bahasa sehari-hari dan cenderung tidak baku, santai/ akrab, kalimat pendek-pendek, seperti dalam percakapan sehari-hari santoso, 2005:43).
2) Kegunaan Surat
Menurut Tirbisono (1997:8), kegunaan surat secara terperinci untuk perseorangan dan organisasi dapat dirumuskan sebagai berikut:
-Alat komunikasi tulis
-Bukti tertulis otentik.
-Arsip (alat pengingat jika sewaktu-waktu diperlukan).
-Pedoman atau dasar untuk bertindak.
-Alat untuk mewakili perseorangan atau organisasi.
-Keterangan yang dapat memberi rasa aman dalam aktivitas tertentu.
-Bukti sejarah dari suatu kegiatan sehingga surat dapat dipergunakan sebagai bahan riset yang memerlukannya.
E) Syarat Surat yang Baik
Sebagai kriteria umum, sebuah surat yang baik haruslah meemnuhi syarat-syarat sebagai berikut.
-Menggunakan kertas surat yang tepat dalam ukuran jenis dan warna, serta harus disesuaikan dengan jenis surat yang akan ditulis.
-Menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Jika surat pribadi, bahasa yang digunakan cenderung lebih bebas sesuai dengan situasi dan kondisi.
-Menggunakan gaya bahasa yang lugas.
-Menggunakan bahasa yang jelas, sopan, hormat, dan dimengerti oleh peneriam surat.
-Menyajikan fakta yang benar dan lengkap.
-Tidak menggunakan singkatan yang belum lazim.
-Tidak menggunakan kata-kata sulit dan istilah yang belum umum.
Daftar Rujukan
Muharlin, K. dan Djupriyanto, Winarno Adiwardoyo. 1992. Pelajaran Menulis Bahasa Indonesia SMA. Surabaya: Kendang Sari.
Santoso, Barokah dkk. 2005. Belajar Berbahasa Belajar Berkomunikasi: Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs kelas VII. Malang: UM Press.
Tirbisono, Yan.1997. Mengenal Surat Menyurat.